Rss Feed
  1. Will You?

    Monday

    Langit hitam tak selalu berarti kelam. Layaknya keadaan di siang gelap nan jauh dari malam.
    Ini pertama kalinya aku pulang, dan memikirkanmu dengan senang. Tak ada lagi terkaan buram mengekang.

    Bagai semburat jingga di pagi hari yang meninggalkan gelapnya langit.. waktu menghilangkan pecahan ragu sedikit demi sedikit.

    Daun-daun hijau yang basah, kaca bis yang seakan berembun, macet kota besar beserta suara klaksonnya yang memekakkan telinga, seakan membentuk guratan lukisan baru dengan denting irama sendu.

    Ternyata sudah tak abu-abu, wahai kau sang penyuka hidung pesekku...
    Ternyata tak salah menerka, wahai kau pemilik pesona yang tak bisa biasa-biasa...

    Semoga tak sesingkat dulu.
    Semoga kau hendak menjadikanku candu... hingga dapat selalu menunggu.

    Will you?


    -Ireneu Lestari, December 24th 2013. Reblog.
     Doc..



  2. “Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?
    Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis. 

    Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang Maha Menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Semua kehati-hatian, menghindari hal-hal yang dibenci, akan membawa kita pada kesempatan terbaik. Semoga.”-Tere Liye