Rss Feed
  1. Terence

    Saturday

    Gadis kecil itu kini sudah remaja. Telah banyak dongeng yang diceritakan padanya. Dongeng puteri-pangeran yang tentu meluluhkan rasa. Namun, diantara semua, ia akhirnya berkata,

    "Aku ingin memiliki Terence-ku sendiri. Aku iri dengan Tink".

    Terence. A best friend of Tink's. Best friend. No more.

  2. Tak Apa

    Tuesday

    Tiada lagi kau menjadi angin kecil pelipur lara ketika kegersangan tak lagi menjadi malapetaka, namun berubah menjadi berkah tak terkira. Tak ada gundah dalam berkah. Karenanya, tak ada lagi dirimu bertengger menguasai hatiku lincah.

    Namun, terkadang gulana meradang.. apakah kau ternyata lebih mengenang. Inginku, kau melupakan dan kembali melenggang walau perlahan.

    Dan memang nyatanya, kau melesat secepat kilat. Aku tak heran apalagi terperanjat. Karena itulah yang kau lakukan di waktu lalu, ketika takdir memisahkan kita tanpa meragu. Setidaknya, itu pikirku.

    Betapa aku tak kuasa mengucap salam perpisahan, apalagi berkata agar kau senantiasa berada dalam lindungan Tuhan, seperti yang biasa kulakukan.

    Tanpa bisa diurai maksud hati, akhirnya satu dimengerti.  Kita saling menyingkirkan karena sama-sama jauh dari kesiapan.
    Biarlah urusan pertemuan lain diatur olehNya, sementara urusan kita hanyalah menyiapkan dan memantaskan. Semoga dariku untuk yang terbaik. Kau, aku yang tak pernah menjadi kita.
    Tak apa.