hallo selamat malam.. sampai saat ini, aku masih meng-invisible-kan blog ini. alasan, karena pertama memang blog ini belum begitu tertata, dan sebenarnya isinya juga masih jauh dari sekedar layak :)
tapi that's no prob. hari ini aku mau bercerita untuk label yang baru. bukan untuk label N tapi ini tentang corak kehidupan yang aku lihat.
that's alive, we are the mainrole in our live aren't it?
14.00 wib
ujian hari ini selesai dan besok hari terakhir. seminggu terakhir ini aku merasa lebih sibuk. ya walau selama hampir 2 minggu mengikuti ujian praktik dan tulis, tidak seratus persen aku benar-benar belajar, kebanyakan tidur lebih awal karena kecapean. tahu tidak? aku selama kurang lebih dua minggu ini pulang-pergi rumah-sekolah. aku tidak pernah merasa ini melelahkan tapi bahkan ini menyenangkan, bertemu -maksudnya mungkin melihat- orang-orang di perjalanan. merasakan bagaimana sedikit perjuangan menjadi anak sekolah, melihat keadaan yang benar-benar dunia manusia yang penuh perjuangan. halo ini dunia yang dipenuhi perjuangan..
berawal dari para pedagang dan para tukang becak yang mangkal di depan sekolah. supir-supir angkot yang berseliweran dengan bercucur keringat dan berseru mempromosikan angkotnya -walau terkadang seperti dipaksakan-. orang-orang yang lalu lalang dengan berjalan kaki di tengah hari yang terik. satpam yang bersiaga, bertugas tidak peduli terik atau hujan.
maju sedikit dari sekolah, menuju tempat yang lebih ramai. disana aku melihat jauh lebih banyak pedagang yang berjualan -juga ditengah terik- lebih banyak tukang becak dan tukang delman, angkot berseliweran jauh dari keadaan tertib. semuanya hampir masih sama sampai saat ini.
lebih maju dari itu, dengan posisiku yang masih tetap di angkot dan hati yang mencak-mencak meminta dirubah nasib menjadi manusia lebih beruntung, aku masih belum sepenuhnya bersyukur atasku yang tentu jauh lebih beruntung dari mereka yang aku lihat tadi. mungkin udara dan terik disekitarku berubah menjadi kabut pembeku hati. biasalah, mood bisa turun drastis gara-gara udara dan cuaca panas. sebenarnya aku bisa melihat dunia luar lebih jelas karena sebuah angkot ini, dan ada satu hari ini yang membekas di tengah terik.
ketika angkot yang aku tumpangi ini berbelok dan masuk ke sebuah jalan sempit yang bukan jalan utama. mungkin si supir bermaksud mencari jalan lain yang angkot lain sejenis tidak lewati agar mendapat penumpang lebih atau juga berniat mengambil jalan yang lebih pendek. apapun, yang pada akhirnya aku melihat seorang ibu yang menghentikan angkot, dan ia memegangi tangan anaknya. sang ibu yang cantik, dan anaknya yang juga cantik, serupa. ibu muda, dan anaknya yang mungkin sekitar 4 tahun. anak itu memegangi balon besar berwarna merah. rambut keduanya pendek, persis. ibu muda itu menuntun anaknya memasuki angkot dengan siaga juga penuh perhatian dan kasih sayang. sepanjang perjalanan si anak selalu bertanya ini-itu dan ibu muda pun menjawabnya selalu dengan senyum, lembut, sabar. kalian harus melihat bagaimana tatapan si ibu itu kepada anaknya. tatapan sederhana, tidak berlebihan, tidak dibuat-buat. sungguh kalian harus melihatnya langsung. disana tergambar jelas sebuah ketulusan. jarang kan di dunia ini kita mendapat ketulusan yang sebenar-benarnya? aku bersumpah itu jarang sekali. sekalipun dari orang-orang terbaik (secara kasat mata manusia).
seketika aku teringat mamaku. teringat masa kecilku yang membahagiakan, beruntung.
dan intinya, hari ini aku mencatat 1 hal yang pada awalnya kecil dan terlihat tidak berharga dari sekitarku yang terik. yang penuh pengorbanan.
the higest appreciation is gave by me for the best i ever had. thats you mom.. love as many as i could give for the most precious treasure that's mine.. all the things that couldn't chance everything that you ever gave.
many thanks that i could never say for you mom..
satu lagu sederhana tapi kaya akan makna kupersembahkan,
kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia...